Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik, tetapi memiliki keterbatasan akses pendidikan tinggi. Program ADik merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari daerah Papua, Papua Barat, Daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) serta anak TKI. Universitas Gadjah Mada turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi lulusan SMA atau sederajat dari daerah Papua, Papua Barat, Daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) serta anak TKI. Pada tahun 2022, UGM menerima mahasiswa baru penerima beasiswa ADik sebanyak 33 mahasiswa.
Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten sepakat melaksanakan kegiatan pemberdayaan dan pendampingan usaha budi daya ternak domba dalam rangka pengembangan kawasan mandiri pangan di Desa Kadilanggon, Wedi, Klaten yang akan dijadikan sentra pengembangbiakan ternak domba. Rencananya, pelaksanaan program Kampung Domba dibagi menjadi tiga tahapan, yakni dimulai dengan pembuatan pabrik pakan konsentrat dan lahan hijauan pakan ternak. Lalu, pengembangan pembibitan dan penggemukan domba. Selanjutnya pengembangan usaha kemitraan antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan masyarakat.
Universitas Gadjah Mada merancang program pengelolaan sampah yang akan diterapkan di masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) mulai tahun ini.
Pada tahap awal, program ini akan menyasar desa-desa di sekitar kampus UGM seperti Desa Sinduadi dan Caturtunggal di Kabupaten Sleman, serta Baciro di wilayah Kota Yogyakarta.
“Ada dua pendekatan, pertama di hulu bagaimana mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, dan kedua pengolahannya. Nanti mahasiswa yang akan bergerak dan pelatihannya ada di Pusat Inovasi Agroteknologi,” terang Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., Minggu (9/10).
Sampah plastik menjadi persoalan yang tak kunjung usai bagi lingkungan. Sementara itu, pertambahan produksi tidak sebanding dengan upaya pengelolaan dari sampah plastik.
Berangkat dari keprihatinan akan tingginya sampah plastik di lingkungan, sejumlah mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) mencari solusi untuk mengatasi persoalan itu. Mereka pun memanfaatkan hama ngengat lilin (Galleria mellonella) pada lebah untuk dijadikan agen pendegradasi plastik terutama jenis polietilen yang sangat sulit terurai di tanah .
Sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan platform e-commerce Fi$hku yang menghubungkan langsung antara nelayan dan pembudidaya ikan dengan konsumen. Fi$hku ini merupakan platform e-commerce dalam bentuk web dan aplikasi yang memudahkan penjualan hasil perikanan sekaligus memudahkan konsumen mendapatkan hasil perikanan yang masih segar.
Platform ini dikembangkan oleh tim gabungan mahasiswa UGM dengan sejumlah universitas lain yaitu Nabila Apriliana, Nimatul Husna, dan Rhamdan Syahrul dari Sekolah Vokasi. Lalu, Adisti Anjani (Udayana), Anugrah Tri Ramadhan (Udinus), dan Muthia Farah (UIN Jakarta).
Universitas Gadjah Mada (UGM) menginisiasi program pemberdayaan masyarakat di sekitar kampus, yang diberi nama Komunitas Belajar dan Berdaya (KIBAR) UGM. Program ini diluncurkan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., Selasa (20/9) di tepi Kali Code, Gemawang, Kelurahan Sinduadi.
Ia menerangkan, KIBAR diinisiasi dalam rangka membangun sinergi komunitas serta meningkatkan kepedulian kepada wilayah sekitar kawasan kampus. Model pemberdayaan masyarakat ini dilakukan melalui aktivitas Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) berbasis aset dan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah.
Angka minat baca pada anak di Indonesia masih dalam taraf mengkhawatirkan. Jangankan pada anak, pada orang dewasa pun demikian. Organisasi Pendidikan Dunia, UNESCO, bahkan menyebutkan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Disebutkan bahwa minat baca masyarakat hanya di angka 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Hal inilah yang disadari oleh mahasiswa UGM, yang terdiri dari Sania Sita Dewi dari Fakultas Pertanian, Durrotun Nabilla dari Fakultas Pertanian, Dewi Amallia dari Fakultas Psikologi, dan Lazuardi Choiri Imani dari Fakultas Ilmu Budaya dan Salsabila Riskiani Gusti dari Sekolah Vokasi.
Refi Nurani Nurohmah dikenal sebagai sosok yang berprestasi di antara siswa SMKN 1 Wonosari, Gunungkidul. Medali emas Olimpiade Nasional 2022 pernah ia raih, di samping deretan gelar juara lainnya yang ia peroleh baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Meski memiliki prestasi yang mentereng, Refi sempat menetapkan hati untuk tidak melanjutkan pendidikan selepas tamat sekolah menengah karena keterbatasan ekonomi keluarganya, hingga salah satu guru mendorongnya untuk mendaftar kuliah melalui jalur SNMPTN.