UGM menyelenggarakan Kick Off Meeting Pengembangan dan Penguatan Health Promoting University di Indonesia, Senin (13/9). UGM menggandeng lima perguruan tinggi untuk menjadi pendamping bagi 21 perguruan tinggi dalam mengembangkan program kampus sehat atau Health Promoting University (HPU).
“UGM sebagai salah satu pelopor dalam HPU sudah bergerak cukup banyak. Ini adalah salah satu upaya yang sangat bagus bagaimana kita menghasilkan anak didik yang tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga nanti lulus dalam kondisi sehat dan punya pengetahuan terkait promosi kesehatan,” ucap Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto.
Ketua HPU UGM, Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., PhD, menerangkan bahwa HPU merupakan suatu pendekatan untuk menciptakan lingkungan belajar dan budaya organisasi yang mendorong kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan komunitas, dan memberdayakan civitas untuk bisa mencapai potensi optimalnya.
Di UGM sendiri, program HPU telah berjalan cukup lama dengan tujuh tema utama, yaitu aktivitas fisik, pola makan sehat, kesehatan mental, literasi kesehatan, zero tolerance narkoba, tembakau, dan alkohol, zero tolerance kekerasan, perundungan, dan pelecehan, serta pembentukan lingkungan hidup sehat, aman, dan ramah difabel.
Melalui program pendampingan, ia berharap lebih banyak perguruan tinggi dapat menerapkan HPU dan meningkatkan derajat kesehatan di kalangan warga kampus yang meliputi dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan.
“Harapannya bisa menyebarkan perguruan tinggi sehat dari barat sampai timur. Ini perlu kerja sama elemen-elemen di perguruan tinggi karena tujuannya melindungi kesehatan dan kesejahteraan,” kata Yayi.
Lebih lanjut ia menerangkan, perguruan tinggi pendamping bertugas untuk mengarahkan perguruan tinggi yang didampingi dalam proses perencanaan hingga evaluasi program.
Perguruan tinggi yang dipilih menjadi pendamping adalah perguruan tinggi yang telah menandatangani komitmen bersama antara pimpinan Kemenkes dengan pimpinan perguruan tinggi serta memiliki tim dan kegiatan kampus sehat yang masih berjalan sampai saat ini.
Direktur Promosi Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, menyatakan dukungan terhadap pengembangan program HPU. Program pendampingan dapat memperluas penerapan kampus sehat yang pada akhirnya dapat menghasilkan angkatan kerja yang sehat dan produktif menyambut era bonus demografi.
“Di universitas Sebagian besar usia produktif, diharapkan bisa menjadi agen perubahan di kampusnya sendiri dan setelah lulus menjadi tenaga kerja yang produktif,” ungkapnya.
Datar perguruan tinggi yang menerima pendampingan oleh UGM di antaranya Universitas Nusa Cendana, Universitas Jember, Universitas Malahayati Lampung, Universitas Jambi, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Halu Oleo, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Selanjutnya adalah Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Respati Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Sementara itu, 9 perguruan tinggi lainnya akan mendapat pendampingan dari 5 perguruan tinggi yang digandeng UGM. Institut Pertanian Bogor mendampingi Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan UHAMKA Jakarta, sementara Universitas Airlangga mendampingi Universitas Negeri Malang dan Universitas Negeri Surabaya.
Universitas Lambung Mangkurat akan mendampingi Universitas Mulawarman dan Universitas Palangka Raya, Universitas Sumatera Utara mendampingi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, dan Poltekkes Yogyakarta mendampingi akan mendampingi Universitas Jenderal Soedirman serta Universitas Islam Sultan Agung.
Penulis: Gloria