Universitas Gadjah Mada menyediakan sebanyak 9.362 kuota untuk kelas reguler dan 1.010 kuota untuk kelas internasional (International Undergraduate Program) bagi mahasiswa baru program sarjana dan sarjana terapan pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025. Jumlah kuota mahasiswa baru kelas reguler terbagi dalam tiga jalur seleksi yakni Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 30 %, Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 30 % dan Seleksi Mandiri 40 %. “Tahun ini UGM akan menerima sebanyak 10.372 calon mahasiswa baru,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., Ph.D., dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (18/1), di Kampus UGM.
Wening menyebutkan daya tampung masing-masing jalur seleksi untuk jalur SNBP sebanyak 2.821 orang, SNBT 2,821 orang dan seleksi mandiri 3.720 orang serta IUP 1.010 orang. Khusus untuk jalur seleksi mandiri UGM ada 2 (dua) jalur yakni Ujian Masuk UGM Penelusuran Bibit Unggul (UM UGM PBU) dan UM UGM Computer Based Test (CBT). “Untuk PBU ada 3 (tiga) yaitu Penelusuran Bibit Unggul Tidak mampu (PBUTM), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB) serta jalur Penelusuran Bibit Unggul Afirmasi dan Daerah 3T Tridharma UGM,” katanya.
Seperti diketahui, Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM) merupakan salah satu jalur masuk UGM untuk calon mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi. Lalu, PBUB merupakan jalur seleksi yang diperuntukkan bagi siswa pemenang atau juara lomba di bidang olahraga, seni, dan IPTEK. Sedangkan PBU Afirmasi dan Daerah 3T adalah Jalur seleksi bagi calon mahasiswa berprestasi yang berasal dari Daerah Afirmasi dan Daerah Tertinggal, Terdepan, atau Terluar (3T) yang menjadi wilayah kegiatan Tridharma UGM.
Untuk seleksi PBUB UGM, kata Wening, diperuntukan bagi siswa yang memiliki prestasi di tingkat internasional, nasional dan provinsi dalam kompetisi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang olahraga dan seni. Ia mencontohkan siswa yang pernah menjuarai bidang seni seperti juara bidang Fotografi, Marching Band, MTQ, Pesparawi, atau lomba keagamaan sejenis, Orkestra/Seni Musik, Paduan Suara atau Seni Suara, Seni Tari dan Karawitan, termasuk Wiraswara/Sinden bisa mendaftar di jalur ini.
“Juara lomba seni tidak mesti harus juara satu bisa juara 2 hingga juara kelima untuk kejuaraan seni tingkat internasional atau pernah mengikuti pementasan atau kegiatan tingkat internasional yang direkomendasi oleh Dewan Kesenian Daerah atau lembaga yang berwenang,” paparnya,
Untuk kejuaraan tingkat nasional, diperuntukan bagi siswa yang memperoleh prestasi menjadi juara satu hingga juara tiga pada Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLSN) dan Festival Literasi Siswa Indonesia (FeLSI) atau lomba MTQ atau Pesparawi, atau lomba keagamaan sejenis tingkat nasional. Sedangkan kejuaraan sejenis tingkat provinsi yang dapat digunakan apabila pernah menjadi Juara 1 atau Juara 2 pada pekan Olahraga dan Seni, Festival Literasi, MTQ/Pesparawi, atau lomba keagamaan sejenis tingkat provinsi.
“Perlu kami sampaikan untuk meluruskan informasi yang beredar, UGM tidak membuka jalur untuk pendaftaran siswa Hafidz Alquran tetapi bagi mereka yang juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dapat digunakan untuk mendaftar jalur PBUB Seni,” imbuhnya.
UGM selain menerima mahasiswa baru untuk kelas reguler, juga menerima untuk kelas internasional (IUP). Penerimaan mahasiswa baru jalur IUP dilaksanakan dalam 3 gelombang, khusus pada gelombang 2 akan dilaksanakan secara daring dengan tujuan memberi kesempatan kepada calon pendaftar yang berada di luar kota bahkan di luar negeri agar dapat mengikuti seleksi.
Dalam kesempatan itu, Wening juga membagi tips bagi calon mahasiswa baru agar dapat lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Menurut Wening, siswa sebaiknya memilih program studi sesuai minat dan passionnya. Tidak hanya itu, siswa juga selalu mengikuti informasi terbaru terkait pendaftaran SNBP,SNBT maupun Seleksi Mandiri melalui laman resmi snpmb dan um.ugm.ac.id. Ada ketentuan tambahan bagi siswa yang telah lulus SNBP 2024, tidak dapat mendaftar jalur SNBT. “Jika tidak mendaftar SNBT artinya tidak mengikuti tes UTBK akan berdampak tidak dapat mendaftar juga jalur UM UGM CBT karena jalur ini mensyaratkan sertifikat dan nilai UTBK,” pungkasnya.
Penulis: Gusti Grehenson