UGM terus memperkuat diri sebagai kampus inklusif dengan membuka akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia termasuk yang memiliki kerentanan secara ekonomi, sosial, serta geografis. Salah satu komitmen tersebut diwujudkan melalui program inklusivitas berbasis geografis dengan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi Penelusuran Bibit Unggul (PBU) bagi putra putri daerah terbaik di luar Pulau Jawa.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof.Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., menegaskan kembali komitmen UGM menjadi kampus inklusif. Persoalan inklusivitas telah tertuang dalam Rencana Strategis (renstra) Rektor UGM 2022-2027 yang menyebutkan UGM sebagai kampus inklusif dan menghargai keberagaman termasuk bagi masyarakat di luar Pulau Jawa yang rentan secara geografis.